Showing posts with label Desain Grafis. Show all posts
Showing posts with label Desain Grafis. Show all posts

Sunday, March 29, 2015

Pengertian tentang Editorial | Azis Js



Editorial adalah artikel yang menyajikan pendapat surat kabar terhadap suatu isu. Artikel ini mencerminkan suara mayoritas dari para dewan redaksi, dewan redaksi surat kabar terdiri dari editor dan manajer bisnis. Editorial biasanya unsigned atau diterbitkan tanpa byline (nama penulis) karena editorial mewakili pendapat surat kabar,'bukan penulis.



Surat kabar itu adalah suara dari masyarakat sedangkan editorial adalah suara dari koran. Suara ini dapat memberi informasi kepada pembaca, merangsang pemikiran,'mencetak opini dan kadang-kadang menggerakkan orang untuk bertindak.

Umumnya, editorial menawarkan solusi spesifik untuk suatu masalah yang tengah dirasakan.'Dalam editorial, redaksi mengharapkan tindakan segera daripada pemahaman situasi.



Bentuk dan isi editorial dipengaruhi oleh kebijakan dan filosofi surat kabar, struktur kepemilikan dan lingkungan politik dimana koran beroperasi. Terdapat tiga jenis editorial.



Pertama adalah Interpretative Editorial. Ini adalah jenis editorial yang ditulis dengan misi utama untuk menjelaskan isu-isu yang dipertaruhkan oleh fakta-fakta dan figur untuk memberikan penerangan dan pengetahuan.

Editorial interpretatif bisa positif, negatif atau bahkan netral dalam pendekatan atau postur tergantung pada keadaan dan perlakuan penulis editorial terhadap suatu isu.



Kedua, Controversial Editorial. Controversial Editorial adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu atau mandat untuk menyebarkan sudut pandang tertentu. Editorial yang kontroversial digunakan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau keniscayaan isu tertentu sementara sudut pandang yang berlawanan akan digambarkan secara buruk.



Jenis yang terakhir adalah Explanatory Editorial. Editorial ini hanya menyajikan masalah untuk dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya membuka dan memprovokasi pikiran pembaca mengenai masalah kepentingan sosial- politik dan ekonomi untuk menarik perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai. Explanatory Editorial mengidentifikasi masalah, menjelaskannya dan memungkinkan pembaca untuk mencari solusi untuk itu.



Editorial dikatakan baik jika memenuhi beberapa kriteria. Beberapa kriteria tersebut antara lain, sebuah editorial harus membawa rasa kelembagaan, artinya suara yang harus didengar "berbicara" dalam editorial adalah suara media dan bukan suara individu. Bahasa editorial harus jelas dan tidak ambigu. Tujuan editorial harus ditentukan, apakah untuk mempengaruhi penonton, mendidik atau menghibur mereka. Bahasa dalam editorial harus dipahami oleh target audiens. Jika tidak, misi editorial tidak akan tercapai.



Dalam menulis editorial, editorialist harus selalu tepat.

Katakan apa yang ingin Anda katakan tanpa perlu menghabiskan banyak ruang. Hindari “verbosity andcircumlocution” (penggunaan terlalu banyak kata).



Sebuah editorial harus kaya nilai human interest. Hal ini karena orang biasanya tertarik dalam urusan sesama manusia. Selain itu, editorial juga harus menarik dan menangkap perhatian. Editorial yang buruk dan lemah tidak akan dapat memberikan efek yang diinginkan pada target pembaca. Teknik persuasif dapat digunakan untuk tujuan ini.Setiap editorial harus asli dalam gaya dan substansi. Artinya tidak ada plagiasi dari media yang lain.



Sebuah editorial harus diteliti dengan baik. Faktor ketepatan waktu atau kebaruan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif menjadi master piece editorial untuk diproduksi.Editorial harus didasarkan pada fakta-fakta konkret, bukan spekulasi.



Seorang penulis editorial harus memeriksa fakta untuk memastikan tingkat kredibilitas editorialnya.



Opini Publik dan Editorial



Opini publik merupakan keseluruhan pandangan dari anggota masyarakat terhadap suatu masalah. Masalah ini meliputi masalah politik, sosial ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan publik.



Terdapat hubungan yang mencolok antara opini publik dan editorial. Isu di media massa, mungkin akan disetujui masyarakat ketika isu tersebut mulai meledak dalam lingkup publik. Untuk hal-hal seperti inilah editorial hadir untuk mendukung maupun menentang pandangan yang ada dalam opini publik.



Secara garis besar, editorial dalam surat kabar biasanya melakukan beberapa hal, seperti, mengkritik atau menyerang dilema sosial-politik ekonomi dan moral masyarakat. Selain itu editorial juga memberikan pengetahuan baru pada hari itu. Dengan melemparkan lebih banyak sudut pandang untuk masalah yang kompleks, editorial sering mencoba untuk melihat dua sisi

dari sebuah isu. Mereka menyoroti dan menganalisis kekuatan dan kelemahan isu-isu publik sementara pengajuan solusi untuk kompleks isu-isu yang menjadi perhatian publik.



Editorial seringkali membawamasalah baru untuk bisa diperdebatkan dan memberikan arahan intelektual bagi masyarakat untuk membahas dan menyelesaikan masalah tersebut.



Editorial akan membela underdog di masyarakat, mendukung isu penting publik, dan turut memengaruhi perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan atasbmasalah tertentu.







Editorial dan Berita (News)

Berita menceritakan peristiwa yang faktual dan aktual untuk memungkinkan masyarakatmemperoleh informasi mengenai kehidupannya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Beberapa faktor yang menjadi nilai dalam berita antara lain adalah ketepatan waktu (timeliness), kedekatan (proximity), keanehan(oddities), nama membuat berita (prominence), konsekuensi (consequences) dan human interest.



Berita berurusan dengan pandangan objektif, sementara editorial berurusan dengan pandangan subjektif. Editorial dapat membangkitkan opini publik yang mendukung atau menentang suatu isu.



Editorial dan Features

Features adalah artikel jurnalistik kreatif yang menginformasikan, menjelaskan, menganalisis,'menafsirkan, dan mengekspos suatu masalah. Tulisan editorial adalah penelitian yang berorientasi, hal yang sama juga berlaku untuk features. Meskipun begitu, terdapat titik perpisahan antara features dan editorial. Kebanyakan'features membawa bylines, artinya nama penulis akan dicantumkan dalam tulisan tersebut. Hal ini berbeda dari editorial yang tidak membawa bylines. Features dapat disertai dengan ilustrasi gambar.



Sebaliknya dalam kebanyakan kasus,editorial tidak digambarkan (ilustrasi fotografi).Features biasanya hasil dari upaya individu, sementara editorial adalah hasil dari upaya kelompok, yaitu dewan editorial.



Editorial dan Kolom

Editorial adalah artikel atau esai jurnalistik yang kritis dan rasional yang bersifat menginformasikan, mendidik dan menghibur pembaca pada masalah sosial-politik dan ekonomi. Sedangkan sebuah kolom merupakan sebuah'artikel yang membawa kepribadian, gaya, dan identitas pribadi penulis. Kolom sebagai sebuah artikel, pada khususnya subjek atau oleh seorang penulis tertentu, secara teratur muncul di koran atau majalah.



Editorial dan kolom memiliki kemiripan yang mencolok dalam gaya dan substansi terutama urusan kolom publik.

Namun, editorial masih memiliki rasa kelembagaan, sementara kolom memiliki rasa pribadi. Dalam menulis editorial, kata "kita" atau nama surat kabar atau majalah sering digunakan sebagai pengesahan dari kepedulian perusahaan sementara "saya" yang digunakan dalam kolom untuk menampilkan daya tarik pribadi.



Tentang Penulis




TentangGoogle+TwitterFotoMusicKisatasik

©2015 [ AzisJS ] - All right reserved.

Tuesday, February 10, 2015

Desain Grafis Dalam Periklanan (Catatan Azis Js Setyawan)


Okey langsung saja mari kita bahas Desain Grafis Dalam
Periklanan , Sedikitnya ada 5 fungsi desain komunikasi visual/desain grafis.

Pertama, Informasi
yakni menyampaikan pesan secara jelas dan jernih.Desain membuat sesuatu mudah dipahami, tidak menyesatkan. Ini diterapkan dalam desain rambu lalu lintas,desain rambu gedung (signage) di bandara misalnya. Jugadalam desain peta, diagram, infographic. Di Barat, desainergrafis yang mengkhususkan diri di bidang ini menyebutnyasebagai information architec, sedang disiplin ilmunya
adalahinformation graphic.Di motori oleh Richard Saul Wurman.

Kedua, Identitas
yakni membuat sesuatu itu memiliki karakter/ke pribadian unik sehingga ia diingat dan dikenal,bahkan disukai orang. Sesuatu disini bisa pribadi (personalidentity) atau Institusi (Corporate Identity). Contoh desainnya adalah Logo, Stationary, Publikasi, dan penerapan identitas pada beragam media lainnya. Proses desainnya bisa dilakukan dengan mencari ciri khas perusahaan itu, atau menciptakan suatu image baru. Seperti yang dilakukan UniversitasMaranatha dengan Lomba Mascotnya.

Ketiga, Fungsi Edukasi.
Desain mendidik. Educare berarti menarik keluar dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mahir. Coba hapus peran edukasi desain grafis ini, maka kita akan mendapati betapa membosankannya membaca buku pelajaran, betapa melelahkannya belajar,betapa lambatnya kita belajar. Gambar Ilustrasi dalam berbagai jenjang pendidikan dalam dalam berbagai cabang ilmu sangat membantu kita mempelajari suatu ilmu.Lay Out/Tata letak yang baik, pemilihan huruf yang tepat akan membuat belajar itu terasa menyenangkan.

Keempat, Fungsi Rekreatif
Selain berfungsi memberi informasi, identitas dan edukasi, desain grafis dapat pula sekedar menyenangkan, menyejukkan mata, mengakrabkan suasana atau memperindah lingkungan. Kritikus Desain Grafis terkemuka Steven Heller menyebutnya sebagai EntertainmenGraphics. Di sekitar kita banyak bidang kosong yang perlu sentuhan semacam ini. Badan mobil, motor, bis diisi garis dan bidang menarik. Tembok kosong, lantai luas super mall, atap pabrik raksasa, semuanya perlu sentuhan grafis jenis ini(supergraphic).

Kelima, Fungsi Persuasi.
Artinya membujuk. Di sini gambar dan huruf dimanfaatkan untuk membujuk orang agar menganut ideologi tertentu (propaganda), membeli suatu produk/jasa/ gagasan tertentu (periklanan).
Iklan Produk sudah jelas dipahami. Iklan Jasa contohnya adalah iklan Bank,asuransi, DHL, FedEx dsbya. Selain itu iklan dapat pula dilihat dari pebagian ILM (iklan layanan Masyarakat) yang bersifat sosial dan IBK (Iklan Bertujuan Komersial).Apapun bentuknya,semua perlu sentuhan desain grafis.Tokoh Periklanan dunia>antara lain Ogilvy, Leo Burnet, Claude Hopkins, Bernbach.
Aplikasi desain grafis dalam periklanan Jadi dalam desain grafis, harus jelas dulu apa yang ingin kita desain? Apa Tujuannya? Apakah Informasi? Edukasi atau persuasi?
Mendesain rambu dan iklan berbeda. Dalam desain rambu kita memilih huruf dan susunan yang paling jelas terbaca pengendara mobil dalam kecepatan tertentu di jalan raya. Di jalan raya orang cenderung mencari dan butuh informasi ini. Apakah ke kiri itu ke Tasik ke kanan itu ke Banjar. Salah arah berarti harus memutar jauh karena jalan satu arah. Desain iklan lain lagi. Pembaca umumnya pasif. Perlu dipikat utuk melihat papan iklan. Sebab itu iklan sering menggunakan gambar berukuran besar, gambar unik untuk membujuk orang.Dalam desain iklan gambar dan huruf harus dapat merebut hati orang.Dan ini bukan
masalah sepele. Jutaan Dollar dihabiskan para periset iklan untuk meneliti perilaku konsumen, motivasi orang,dan psikologi persuasi.Intinya, desain grafis dalam periklanan lebih ditekankan pada bagaimana membujuk orang secara visual & verbal. Jadi butir pertama adalah APA. Apa yg didesain, Apa tujuannya,Apa Isi pesannya.Butir kedua adalah SIAPA. Siapa sasaran iklan/ rambu/buku/logoini? Usia, gaya hidup, kebiasaan, Tingkat social. Dalam iklan tahap ini disebut segmentasi dan targeting.Butir ketiga adalah BAGAIMANA. Bagaimana
menyampaikan pesan kepada sasaran. Bagaimana pendekatannya? Langsung? Tak langsung? Huruf saja? Dominan Gambar? Gaya kartun atau gaya Dekoratif? Humoristis atau serius? Bagaimana berhubungan dengan strategi dan taktik. Bagaimana juga menyangkut media yang kita gunaka untuk menyampaikan pesan.
Pesan yang sama akan berbeda Jika disampaikan melalui poster, berbeda lagi jika melalui brosur, billboard atau iklan TV.Periklanan di Indonesia sudah cukup maju saat ini.
Sudah ada desainer iklan yang memenangkan penghargaan di dalam dan luar negri. Di Indonesia sendiri secara rutin diadakan penyerahan
oscar periklanan pada Citra Pariwara dan Pinastika Award.

Namun kita dapat menilai sendiri, bahwa masih ada berbagai hal yang perlu dibenahi. Salah satu contohnya adalah penampilan iklan di Teve yang kurang simpatik,menjengkelkan bahkan terasa kurang sopan.Bagaimana desain iklan yang baik? Ada banyak pendapat. Kita bisa membacanya dalam berbagai buku periklanan. Antara lain :

Merancang iklan itu harus memperhatikan Money (biaya),Mission (Tujuan iklan), Message (pesan/ apa yg ingin disampaikan),Media(media iklan yang tepat) dan Measurement(Mengukur, menilai efek iklan).
Atau Estetik (iklan itu jangan merusak lingkungan visual), Etis (sopan, tak berlawanan dengan norma dimasyarakat), Efisien (Tidak boros biaya) dan Efektif (menghasilkan dampak yang diinginkan oleh desainer iklan ).

Perbedaan desain grafis, desain multimedia, dan desain komunikasi visual



Desain grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti

jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.



Desain multimedia

Desain multimedia merupakan pengembangan desain grafis statis. Desain Multimedia bekerja dan menghasilkan karya yang tidak hanya dapat dinikmati secara visual, tetapi juga audio. Dengan desain multimedia, memudahkan orang lain atau target untuk menangkap kesan dan pesan yang disampaikan. Hasil kerja desain multimedia seringkali berupa VCD, DVD atau perangkat penyimpan lainnya.

Pengambilan text, gambar, suara dan media sumber lainnya dapat menggunakan kamera digital, mengunduh dari internet, kamera perekam video, dan sebagainya. Kegunaan desain multimedia antara lain untuk membuat dokumentasi event, curriculum vitae, demo produk, dan sebagainya.



Desain komunikasi visual

Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat

kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.

Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.