Sunday, February 8, 2015

Ciri Ciri Teman Pura-Pura Tajir (Catatan Azis Js Setyawan)



Tiap pergaulan baik di kantor maupun pekerjaan pasti ada
ditemukan tipe teman yang merasa memiliki kemampuan
ekonomi lebih tinggi daripada yang lain namun faktanya
berlainan. Berdasarkan riset saya terhadap beberapa teman
yang ‘kebelet tajir’, inilah ciri-ciri karakter makhluk tersebut:

1. Mudah tersinggung saat SPG mobil/kredit bank asing tidak
memberikan brosur sedangkan orang yang lalu-lalang sebelum
dan sesudah dia dikasih brosurnya. Teman macam ini
biasanya ngomel ngomel langsung menjudge bahwa SPG
tersebut rese, nyebelin, ngeremehin gue, dsb. Pertanyaannya,
kalaupun dikasih brosurnya, apakah dia sanggup beli?apakah
dia kepikiran apply kartu kreditnya? Sales juga terlatih dan
tidak mau membuang-buang waktu untuk orang yang bukan
target produknya. Tipe teman seperti ini sebenarnya biasa
saja alias tidak kaya raya, hanya saja tidak terima kalau
dianggap tidak kaya raya.

2. Hampir mirip dengan nomor 1, tipe teman yang satu ini
langsung bete jika ada sales hypermart (Carefour, Giant,
Electronis Sol, dsb) yang saat dia menanyakan produk 10 juta,
si sales langsung menawarkan produk sejenis dengan harga
yang lebih murah ataupun diskon. Kalau pelanggan yang tidak
sok tajir pasti berpikir positif, “ wah smart nih si sales, baek”.
Namun kalau pelanggan yang sok kaya pasti mikir, “ sialan
nih sales, dipikir gue ga mampu kali beli yg 10 juta..lalu pergi
meninggalkan toko.”

3. Lebih baik nyasar muter-muter daripada harus nanya
security saat kelinglungan di Senci, Plaza Senayan, PIM, GI,
Cent.Park dan mol gaul lainnya. Alesannya malu dilihat orang
lain kalau nanya-nanya satpam karena ketahuan seperti baru
pertama kali ke sana. Tipe teman seperti ini menurut saya
sudah tingkat yang akut. Rela nyusahin diri sendiri demi
gengsi padahal orang lain belum tentu peduli dengan dia kalau
gengsi nya sejajar sama mereka.

4. Saat jalan ke mal manapun pasti masuk toko branded
seperti HM, Guess, Zara, Mango, dan CharlesKeith,dll (saya
gak tahu ya, kalau yang terakhir ini masih kategori branded
ato engga), namun dia nyaris tidak pernah beli jika belanja
dengan teman alias orang yang bukan mau dengan cuma-
cuma ngeluarin duit buat belanjain dia. Maksudnya? Tipe
teman seperti ini hobi research update-an produk branded
tapi menunggu dibelikan oleh orang lain di kemudian hari,
entah ortu nya, kakak nya, pacar nya, dsb (tentunya dengan
ngerek rengek dulu..pasalnya kalo dia emang tajir pasti ortu
nya udah ngasih budget bulanan gede buat jajan dia..jadi ga
ada alesan buat gak belanja on the spot). Untuk tipe seperti
ini sebaiknya hati-hati kalau sering jalan sama dia, bisa bisa
10 kali ngeliat toko yang sama, 10 kali pula diajakin masuk ke
toko itu tanpa keluar bawa plastic blanjaan apa-apa. Mungkin
juga sih dia sebenernya cuma mau nunjukkin sama temennya
kalau ‘ eh gue nih ngerti barang branded loh..’.

5. Sedikit mirip dengan poin 3, namun case nya lebih spesifik.
Saat di mal gaul Jakarta, teman satu ini malu bertanya
kepada satpam dengan suara keras saat menanyakan lokasi
ATM BNI, BRI, dan bank lokal lainnya (kecuali BCA).
Alasannya, karena menganggap bahwa nama bank-bank tadi
bukan bank orang kaya, jadi jangan sampai orang tajir di
sekelilingnya denger si teman kita satu itu nanya ATM bank-
bank macam itu. Mungkin intonasi dia akan lain jika
menanyakan ATM BCA, HSBC, Citibank, dsb. Menurut saya,
tipe seperti ini juga tergolong sok tajir akut, pikirannya terlalu
jauh. Ingin dianggap kaya sayangnya belum waktunya sampai
menyusahkan diri sendiri untuk narik uang pribadi. Manusia
sepantasnya bersyukur atas rizki yang Tuhan kasih dalam
sebuah rekening pribadi kita, bukannya malah malu.

6. Saat hari weekend, mal lagi penuh, sesak dan butuh
ketenangan tiba-tiba pas se-genk pengen nongkrong di
Liberica atau Starbucks, teman sok kaya itu pasti maksa
banget buat duduk di luar (area yg di-lalulalang pengunjung
mol lain), padahal jelas-jelas diantara se-genk ga ada yang
ngerokok. Teman sok kaya biasanya sudah merasa puas jika
kekayannya yang seharga kopi 48 ribu dilihat oleh puluhan
pengunjung mal yang lalu lalang. Padahal siapa yang tahu
kalau sebelum nongkrong mahal, doi makan murah paketan di
foodcourt? Demi sebuah gengsi, manusia ‘kebelet kaya’ rela
makan sepertiga dari harga bijih kopi Sulawesi dicapur susu
Greenfield.

7. Selalu curhat sama temen se-genk soal ngurus tiket travel
ataupun mudik, karena kemana-mana harus naik Garuda, gak
mau maskapai lain. Oke deh kakak…kalau untuk yang satu ini
saya setuju. Memang ada harga harusnya ada kualitas.
Keamanan dalam bertransportasi ialah nomor satu, untuk kali
ini memang wajar sih kalau ada beberapa orang yang parno-
an naik maskapai lain..(tapi semua orang gak butuh denger
curhatan lo yang ga penting itu juga keleus kalo lo booking
Garut, .

8. Berkoar kalau dia suka barang mahal tapi teman akrabnya
bukan dengan teman yang asli kaya raya bahkan cenderung
gak nyambung jika ngobrol dengan yang tajir beneran karena
minder duluan alias kalah telak. Tipe teman seperti ini boleh
dibilang basi banget karena gampang ditebak dan sudah
umum di kampus-kampus. Mungkin banyak kurang setuju
dengan saya untuk ciri yang satu ini (ada yang beranggapan,
mungkin dia tajir tapi down to earth). Manusia tajir yang
down to earth bukan cuma dari pergaulan tapi perkataan.
Orang yang terus menerus berusaha mengsugestikan teman-
temannya bahwa dirinya kaya-raya, sudah tidak bisa disebut
down to earth. Teman yang pura pura tajir nyaman berteman
dengan teman-teman yang biasa-biasa saja karena itu ialah
komunitas yang menurutnya akan lebih mudah merasa/
dianggap kaya. Teman yang sok kaya senang berteman
dengan yang tidak kaya namun lebih senang jika disapa oleh
teman yang kaya sungguhan.

9. Ciri terakhir ialah, saat membaca artikel ini dari poin 1-8,
teman yang tajir beneran pasti hanya tertawa sedangkan
teman yang pura-pura tajir pasti akan marah.
Mungkin banyak pembaca tidak percaya dengan kejadian-
kejadian dari ciri-ciri tersebut namun artikel ini dibuat
berdasarkan pengalaman nyata (termasuk untuk poin 2, 3, 5-
itu beneran ada loh!). Terlepas dari keberadaan teman yang
sok tajir di sekeliling kita, ada baiknya sebelum men-judge
orang lain kita berkaca diri bahwa mungkin saja jangan-
jangan tanpa sengaja kita pernah berprilaku sedikit atau
banyak dari kejadian di atas. Tetap rendah hati dan berusaha.
“Tuhan tidak pernah menghambat umatnya untuk kaya raya
namun Tuhan maha tahu mana umat yang siap untuk kaya”

Artikel Terkait

Ciri Ciri Teman Pura-Pura Tajir (Catatan Azis Js Setyawan)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email