- KERJA SEBAGAI OFFICE BOY
Selamat pagi,siang,sore,malam.
Cerita ini saya ambil dari kisah nyata (saya), yang kebetulan saya baru sekitar 2bulan menjadi office boy,
Nama Saya Azis Sutiawan. biasa dipanggil Js Setyawan / AzisJS (bukan lulusan
Univesitas atau pun nama software seperti JavaScript. Js Setyawan hanya akronim dari nama saya).
Saya Kini sedang sibuk menanti kehadiran istri pertama. Saya Lahir di Tasikmalaya, hidup di Tasikmalaya dan besar di-Dzolimi.
Awal mula keinginan saya menjadi office boy bukan lah keinginan saya sendiri (tapi ini sudah menjadi takdir saya mungkin yah), awalnya saya melamar kerja itu menjadi sales, tetapi karena lamaran untuk sales sudah titutup, saya bertanya sama HRD nya, ”pak apakah ada lowongan lain selain sales?” ungkap saya,, dan si HRD pun menjawab ”ada, kami membutuhkan satu Office Boy lagi mas”, dan saya pun terkejut, tapi apadaya lah saya hanya memiliki ijazah SMA, toh daripada nganggur dan gak ada kerjaan, mending gapapa jadi office boy juga, yang terpenting adalah saya sudah berusaha.
Akhirnya saya menerima tawaran untuk menjadi office boy di salah satu mall di tasikmalaya,
Pada tanggal 5 november, saya pergi ke tempat saya melamar kerja sambil membawa berkas-berkas lamaran, setelah melamar, saya pun langsung interview dengan HRD nya, setelah itu saya disuruh nunggu keputusan beberapa hari lagi katanya, pda tanggal 6 november, saya dapat panggilan dari HRD tersebut dan disuruh dateng lagi untuk interview sama manager nya langsung.. Allhamdulillah ternyata saya diterima oleh perusahaan yang merupakan perusahaan perkakas terbesar di indonesia, setelah itu saya disuruh membuat berkas-berkas yang belum saya lengkapi diantaranya :
- pas foto 2×3
- foto copy rek BCA
- skck asli
- npwp
Dan saya pun besok nya langsung melengkapi berkas-berkas yang kurang itu, dalam satu hari saya membuat 4syarat sekaligus, memang itu bukanlah suatu kerjaan yang mudah bagi saya, karena jujur saya baru pertama kalinya membuat itu semua. Dan dihari itu juga 7 november 2014, saya langsung memberikan berkas”yang sudah saya buat ke HRD nya, lalu saya disuruh langsung kerja besoknya tgl 8 november 2014, saya pun kaget (karena belum ada persiapan untuk hal seperti baju,seragam training dan kosan yang terpenting), lalu saya menuruti dan langsung mencari kosan yang murah minimal ada untuk tempat berteduh dan tidur lah,
Pada tanggal 8 november, saya langsung berangkat pagi sekali sekitar jam setengah 7, karena saya tidak mau kesiangan apalagi baru hari pertama kerja, sesampai di tempat kerja saya langsung dikenalkan sama salah satu office boy yang sudah kerja duluan, dan setelah berkenalan sayapun di ajak untuk melihat dan diperkenalkan sama alat”untuk membersihkan area” gedung, seperti sapu,lap pel, dassmok, pengki dll.
Mengerjakan pekerjaan sebagai office boy pertama kali sangat kaku (maklum saja, saya hanya anak rumahan gan) tapi saya mengerjakannya dengan ikhlas dan penuh dengan semangat,
Tepat pukul 12:18 sayapun diajak istirahat lalu makan bersama dengan karyawan yang lainnya di back office, awalnya saya malu karena mereka semua pakai seragam resmi dan saya masih menggunakan seragam hitam putih, banyak yang nanya” macem”pokoknya tapi kebanyakan nanyain tempat tinggal (untung bukan ditanya soal materi, karena kalo ditanya soal itu saya cukup senyum dan terimaksih),
Kriteria saya yang humoris dan gampang berteman dengan siapapun membuat saya gampang akrab dengan karyawan lainnya terbukti saja tanpa perkenalan diri dulu, saya bisa akrab dengan karyawan yang lainnya (mereka tau nama saya, tapi saya tidak tau nama mereka, heheh). Karyawan disana baik” kok, tetapi setelah saya telusuri keadaan disana justru terbalik, cowo tapi sikapnya kayak cewe (kebanyakan), dan cewe sikapnya kayak cowo (kebanyakan juga), tapi saya tidak memandang mereka dari itu kok, apalagi kan saya karyawan baru disitu.
Bekerja sebagai office boy merupakan pekerjaan yang mulia bagi saya, saya banyak belajar dari pekerjaan saya saat ini, menahan rasa malu dan selalu pede dihadapan para costumer menjadi salah satu pelajaran bagi saya, karena saya orang nya pemalu juga, tapi kalo sudah terbiasa dengan keadaan sekitar maka rasa malu itu langsung hilang, dan sampai sekarang pun saya masih menjalani pekerjaan saya sebagai office boy,
- HIDUP DI KOSTSAN
Saya tinggal di kostsan yang sangat amat sederhana, hanya muat satu orang saja dan tidak ada yang spesial didalamnya, bayar kostsan pun hanya 250rb per bulannya. Saya merasa tenang berada disini hidup dengan penuh kesederhanaan dan juga bertahan hidup jauh dari orang tua saya, walaupun masih di sekitar tasik, tapi rumah saya jauh dari tempat saya kerja dan nge-kost, untuk menghilangkan rasa jenuh di kostsan (boro boro tv, lemari ajah gak ada gan), saya pun sesekali menulis cerita” pendek yang nantinya ingin saya buku’kan, aminnnn….
Saya jadi hobi nulis pada saat saya berada di kostsan, daripada membuang waktu luang mendingan membuat sebuah karya yang sederhana dulu, kalo ada laptop mah saya bisa meneruskan jasa’’saya sebagi editor, tapi da atuh mau gimana lagi segini juga udah uyuhan banget gan. Hehehe…
Hanya bermodalkan imajinasi,fikiran dan gadget android saya pun mulai mengetik beberapa kisah-kisah yang telah terjadi dalam keseharian saya, karena saya yakin kalo dimulai dengan kecil-kecilan, maka akan menjadi besar, aminn…
- PERJALANAN MENUJU TEMPAT KERJA
Perjalan saya dari kostsan ke tempat kerja tidak lah menggunakan mobil ataupun motor, jangankan kedua kendaraan tersebut, sepedah saja tidak punya (apa atuh da saya mah), saya sehari-hari berangkat jalan kaki (bisa juga dikatakan hobi baru, yaitu jalan cepat), kebiasaan inilah yang membuat saya ditawari kostsan yang letak nya ada didepan tempat kerja saya, tapi saya menolaknya karena alasan disini lebih murah dan bebas (bebas bawa cewe, *ooopppsss), melihat karyawan” yang lainnya memakai sepedah motor tidak membuat saya iri sedikitpun karena untuk saat ini target saya dipekerjaan bukan membeli sepedah motor, tapi target saya membeli laptop yang bisa berguna bagi bidang yang saya jalani.
Perjalanan dari kostsan ke tempat kerja saya kalo dihitung dengan waktu, sekitar 10menit saja, jalan kaki juga bisa sambil olahraga juga gan, sehat lagii… :)
- KERJA SAMPINGAN
Kerja sampingan saya sebenernya selain office boy adalah seorang editor juga gan, saya hobi banget dengan masalah edit meng-edit foto maupun video, kerja sampingan saya ini allhamdulillah menghasilkan uang tambahan karena saya juga membuat jasa edit di sosial media dan blogger, kemampuan saya dibidang ini mungkin masih level 1 saya tidak dikatakan ‘jago’ tapi saya lebih dikatakan ‘bisa’ lah begitu.
- HOBI
Hobi saya untuk saat ini memang beda dengan orang umumnya, sepakbola tentunya menjadi hobi sekaligus bisa dikatakan sila ke-6 mungkin, tapi saya memilih hobi yang memberikan motivasi,kreatifitas dll, hobi saya sekarang di dunia editing sekaligus memulai hobi baru sebagai penulis (bukan penulis seperti raditya dika ataupun agus mulyadi), hobi menulis saya ini hanya sekedar mengisi waktu luang saya saja sesekali menghayal dan hayalan saya itu langsung saya tulis di gadget saya (dan sambil menghayal juga, kapan buku saya akan dibuat yah).
- MENANTI KEHADIRAN ISTRI PERTAMA
Kadang dalam kesendirian, saya merasakan kemirisan yang teramat dalam.
Betapa tidak, di usia saya yang sudah menginjak 20 tahun ini, saya belum juga diberikan momongan,
eh, pendamping maksudnya. Pokoknya ngenes. Satu adik Laki-laki saya sudah kenal yang namanya pacaran, adik pertama saya malah sudah gonta-ganti pacar.
Sedangkan saya? Persis seperti absensi kelas satu SD, Nihil.
Kawan-kawan seangkatan saya rata-rata sudah pada punya pacar, beberapa ada yang sudah berumah-tangga, dan bahkan segelintir diantaranya malah sudah punya anak, untung saja ndak ada satupun teman seangkatan saya yang sudah punya cucu.
Nah, atas dasar itulah beberapa tetangga dan kerabat sering meledek saya, “Kapan zis kamu mau kawin?”, dan biasanya saya jawab dengan enteng, “Saya masih mencoba mencari wanita terbaik, karena selama ini, wanita-wanita yang mendekati saya hanya mengincar tubuh saya semata” #gubbraaakkk.
“Saya ini kan kerjanya belum mapan, belum punya kapabilitas untuk berumah tangga, lha wong masang regulator tabung gas saja saya masih belum lancar kok. Ibarat buah, saya ini masih belum gemading ataupun matang, saya ini masih mentah,”
“Lho, tapi kan buah mentah bisa dimatengkan lebih cepat, pakai karbit misalnya, Hayo!, jadi kapan kamu mau nikah zis!”, sanggah kerabat saya.
Ah, pokoknya kalau sudah urusan nikah, saya pasti kalah omong. Selalu kena skak mat dan kehabisan kata-kata untuk menyanggah. Padahal kalau sudah ngomongin hal lain, mulut saya ini sudah bagaikan AK47 yang pelurunya berebutan untuk keluar.
Dikiranya saya ini ndak pengin nikah apa? Saya ini sebenarnya juga sudah pengin nikah, Imron saya sudah
bergejolak sejak lama. Tapi hanya belum ada saja calon yang bersedia cocok. Jadi mau gimana lagi, ya harus sabar. Sabar sampai Alloh mempertemukan jodoh saya kepada saya. Toh saya sudah berusaha, mulai dari stalking sampai ngegombal.
Berdoa juga ndak ketinggalan. Padahal dalam hal kriteria wanita idaman, saya ndak menuntut kriteria yang tinggi-tinggi kok, Cantik ndak papa, yang penting kaya dan sholekhah.
Dan juga sebagai laki-laki, saya ini baik hati, pinter, rajin nabung, bukan tapol, punya bbm lagi (walau
ndak pernah saya paketin). Hayo, kurang apa lagi coba? kan ya cuman kurang cakep aja tho?
Nah, untuk para wanita lajang yang kebetulan baca postingan saya ini, saya kasih tahu satu hal. Kalau anda nikah sama pria cakep, putih, tinggi, kaya, baik hati, yakinlah, setiap ditinggal suami, maka anda akan senantiasa was-was, takut suami anda dicolek perempuan lain.
Tapi kalau anda nikahnya sama pria yang mukanya minoritas (saya contohnya), maka anda akan tetap tenang dan istiqomah di rumah saat ditinggal suami. Boro-boro dicolek perempuan lain, setan mau ndulit juga sungkan.
Jadi, untuk para perempuan, sudahkah anda minum yakult
hari ini?
- HARAPAN
Harapan saya dalam cerita saya ini adalah semoga saya dapat diberikan ketegaran dalam menjalani hidup, sabar dalam menghadapi kondisi apapun (terutama dompet), keyakinan dalam pekerjaan saya semoga bisa diperpanjang terus kontraknya, amiinnn….
Ambil sisi fositiv dari cerita saya ini, yang negativ nya kasih ajh ke temen kalian hehehehe..
Baca juga cerita ini di
KasKus
Blog detik.com
Gengsi-dong
Kompasiana
#SalamPagiiiii
Selamat pagi,siang,sore,malam.
Cerita ini saya ambil dari kisah nyata (saya), yang kebetulan saya baru sekitar 2bulan menjadi office boy,
Nama Saya Azis Sutiawan. biasa dipanggil Js Setyawan / AzisJS (bukan lulusan
Univesitas atau pun nama software seperti JavaScript. Js Setyawan hanya akronim dari nama saya).
Saya Kini sedang sibuk menanti kehadiran istri pertama. Saya Lahir di Tasikmalaya, hidup di Tasikmalaya dan besar di-Dzolimi.
Awal mula keinginan saya menjadi office boy bukan lah keinginan saya sendiri (tapi ini sudah menjadi takdir saya mungkin yah), awalnya saya melamar kerja itu menjadi sales, tetapi karena lamaran untuk sales sudah titutup, saya bertanya sama HRD nya, ”pak apakah ada lowongan lain selain sales?” ungkap saya,, dan si HRD pun menjawab ”ada, kami membutuhkan satu Office Boy lagi mas”, dan saya pun terkejut, tapi apadaya lah saya hanya memiliki ijazah SMA, toh daripada nganggur dan gak ada kerjaan, mending gapapa jadi office boy juga, yang terpenting adalah saya sudah berusaha.
Akhirnya saya menerima tawaran untuk menjadi office boy di salah satu mall di tasikmalaya,
Pada tanggal 5 november, saya pergi ke tempat saya melamar kerja sambil membawa berkas-berkas lamaran, setelah melamar, saya pun langsung interview dengan HRD nya, setelah itu saya disuruh nunggu keputusan beberapa hari lagi katanya, pda tanggal 6 november, saya dapat panggilan dari HRD tersebut dan disuruh dateng lagi untuk interview sama manager nya langsung.. Allhamdulillah ternyata saya diterima oleh perusahaan yang merupakan perusahaan perkakas terbesar di indonesia, setelah itu saya disuruh membuat berkas-berkas yang belum saya lengkapi diantaranya :
- pas foto 2×3
- foto copy rek BCA
- skck asli
- npwp
Dan saya pun besok nya langsung melengkapi berkas-berkas yang kurang itu, dalam satu hari saya membuat 4syarat sekaligus, memang itu bukanlah suatu kerjaan yang mudah bagi saya, karena jujur saya baru pertama kalinya membuat itu semua. Dan dihari itu juga 7 november 2014, saya langsung memberikan berkas”yang sudah saya buat ke HRD nya, lalu saya disuruh langsung kerja besoknya tgl 8 november 2014, saya pun kaget (karena belum ada persiapan untuk hal seperti baju,seragam training dan kosan yang terpenting), lalu saya menuruti dan langsung mencari kosan yang murah minimal ada untuk tempat berteduh dan tidur lah,
Pada tanggal 8 november, saya langsung berangkat pagi sekali sekitar jam setengah 7, karena saya tidak mau kesiangan apalagi baru hari pertama kerja, sesampai di tempat kerja saya langsung dikenalkan sama salah satu office boy yang sudah kerja duluan, dan setelah berkenalan sayapun di ajak untuk melihat dan diperkenalkan sama alat”untuk membersihkan area” gedung, seperti sapu,lap pel, dassmok, pengki dll.
Mengerjakan pekerjaan sebagai office boy pertama kali sangat kaku (maklum saja, saya hanya anak rumahan gan) tapi saya mengerjakannya dengan ikhlas dan penuh dengan semangat,
Tepat pukul 12:18 sayapun diajak istirahat lalu makan bersama dengan karyawan yang lainnya di back office, awalnya saya malu karena mereka semua pakai seragam resmi dan saya masih menggunakan seragam hitam putih, banyak yang nanya” macem”pokoknya tapi kebanyakan nanyain tempat tinggal (untung bukan ditanya soal materi, karena kalo ditanya soal itu saya cukup senyum dan terimaksih),
Kriteria saya yang humoris dan gampang berteman dengan siapapun membuat saya gampang akrab dengan karyawan lainnya terbukti saja tanpa perkenalan diri dulu, saya bisa akrab dengan karyawan yang lainnya (mereka tau nama saya, tapi saya tidak tau nama mereka, heheh). Karyawan disana baik” kok, tetapi setelah saya telusuri keadaan disana justru terbalik, cowo tapi sikapnya kayak cewe (kebanyakan), dan cewe sikapnya kayak cowo (kebanyakan juga), tapi saya tidak memandang mereka dari itu kok, apalagi kan saya karyawan baru disitu.
Bekerja sebagai office boy merupakan pekerjaan yang mulia bagi saya, saya banyak belajar dari pekerjaan saya saat ini, menahan rasa malu dan selalu pede dihadapan para costumer menjadi salah satu pelajaran bagi saya, karena saya orang nya pemalu juga, tapi kalo sudah terbiasa dengan keadaan sekitar maka rasa malu itu langsung hilang, dan sampai sekarang pun saya masih menjalani pekerjaan saya sebagai office boy,
- HIDUP DI KOSTSAN
Saya tinggal di kostsan yang sangat amat sederhana, hanya muat satu orang saja dan tidak ada yang spesial didalamnya, bayar kostsan pun hanya 250rb per bulannya. Saya merasa tenang berada disini hidup dengan penuh kesederhanaan dan juga bertahan hidup jauh dari orang tua saya, walaupun masih di sekitar tasik, tapi rumah saya jauh dari tempat saya kerja dan nge-kost, untuk menghilangkan rasa jenuh di kostsan (boro boro tv, lemari ajah gak ada gan), saya pun sesekali menulis cerita” pendek yang nantinya ingin saya buku’kan, aminnnn….
Saya jadi hobi nulis pada saat saya berada di kostsan, daripada membuang waktu luang mendingan membuat sebuah karya yang sederhana dulu, kalo ada laptop mah saya bisa meneruskan jasa’’saya sebagi editor, tapi da atuh mau gimana lagi segini juga udah uyuhan banget gan. Hehehe…
Hanya bermodalkan imajinasi,fikiran dan gadget android saya pun mulai mengetik beberapa kisah-kisah yang telah terjadi dalam keseharian saya, karena saya yakin kalo dimulai dengan kecil-kecilan, maka akan menjadi besar, aminn…
- PERJALANAN MENUJU TEMPAT KERJA
Perjalan saya dari kostsan ke tempat kerja tidak lah menggunakan mobil ataupun motor, jangankan kedua kendaraan tersebut, sepedah saja tidak punya (apa atuh da saya mah), saya sehari-hari berangkat jalan kaki (bisa juga dikatakan hobi baru, yaitu jalan cepat), kebiasaan inilah yang membuat saya ditawari kostsan yang letak nya ada didepan tempat kerja saya, tapi saya menolaknya karena alasan disini lebih murah dan bebas (bebas bawa cewe, *ooopppsss), melihat karyawan” yang lainnya memakai sepedah motor tidak membuat saya iri sedikitpun karena untuk saat ini target saya dipekerjaan bukan membeli sepedah motor, tapi target saya membeli laptop yang bisa berguna bagi bidang yang saya jalani.
Perjalanan dari kostsan ke tempat kerja saya kalo dihitung dengan waktu, sekitar 10menit saja, jalan kaki juga bisa sambil olahraga juga gan, sehat lagii… :)
- KERJA SAMPINGAN
Kerja sampingan saya sebenernya selain office boy adalah seorang editor juga gan, saya hobi banget dengan masalah edit meng-edit foto maupun video, kerja sampingan saya ini allhamdulillah menghasilkan uang tambahan karena saya juga membuat jasa edit di sosial media dan blogger, kemampuan saya dibidang ini mungkin masih level 1 saya tidak dikatakan ‘jago’ tapi saya lebih dikatakan ‘bisa’ lah begitu.
- HOBI
Hobi saya untuk saat ini memang beda dengan orang umumnya, sepakbola tentunya menjadi hobi sekaligus bisa dikatakan sila ke-6 mungkin, tapi saya memilih hobi yang memberikan motivasi,kreatifitas dll, hobi saya sekarang di dunia editing sekaligus memulai hobi baru sebagai penulis (bukan penulis seperti raditya dika ataupun agus mulyadi), hobi menulis saya ini hanya sekedar mengisi waktu luang saya saja sesekali menghayal dan hayalan saya itu langsung saya tulis di gadget saya (dan sambil menghayal juga, kapan buku saya akan dibuat yah).
- MENANTI KEHADIRAN ISTRI PERTAMA
Kadang dalam kesendirian, saya merasakan kemirisan yang teramat dalam.
Betapa tidak, di usia saya yang sudah menginjak 20 tahun ini, saya belum juga diberikan momongan,
eh, pendamping maksudnya. Pokoknya ngenes. Satu adik Laki-laki saya sudah kenal yang namanya pacaran, adik pertama saya malah sudah gonta-ganti pacar.
Sedangkan saya? Persis seperti absensi kelas satu SD, Nihil.
Kawan-kawan seangkatan saya rata-rata sudah pada punya pacar, beberapa ada yang sudah berumah-tangga, dan bahkan segelintir diantaranya malah sudah punya anak, untung saja ndak ada satupun teman seangkatan saya yang sudah punya cucu.
Nah, atas dasar itulah beberapa tetangga dan kerabat sering meledek saya, “Kapan zis kamu mau kawin?”, dan biasanya saya jawab dengan enteng, “Saya masih mencoba mencari wanita terbaik, karena selama ini, wanita-wanita yang mendekati saya hanya mengincar tubuh saya semata” #gubbraaakkk.
“Saya ini kan kerjanya belum mapan, belum punya kapabilitas untuk berumah tangga, lha wong masang regulator tabung gas saja saya masih belum lancar kok. Ibarat buah, saya ini masih belum gemading ataupun matang, saya ini masih mentah,”
“Lho, tapi kan buah mentah bisa dimatengkan lebih cepat, pakai karbit misalnya, Hayo!, jadi kapan kamu mau nikah zis!”, sanggah kerabat saya.
Ah, pokoknya kalau sudah urusan nikah, saya pasti kalah omong. Selalu kena skak mat dan kehabisan kata-kata untuk menyanggah. Padahal kalau sudah ngomongin hal lain, mulut saya ini sudah bagaikan AK47 yang pelurunya berebutan untuk keluar.
Dikiranya saya ini ndak pengin nikah apa? Saya ini sebenarnya juga sudah pengin nikah, Imron saya sudah
bergejolak sejak lama. Tapi hanya belum ada saja calon yang bersedia cocok. Jadi mau gimana lagi, ya harus sabar. Sabar sampai Alloh mempertemukan jodoh saya kepada saya. Toh saya sudah berusaha, mulai dari stalking sampai ngegombal.
Berdoa juga ndak ketinggalan. Padahal dalam hal kriteria wanita idaman, saya ndak menuntut kriteria yang tinggi-tinggi kok, Cantik ndak papa, yang penting kaya dan sholekhah.
Dan juga sebagai laki-laki, saya ini baik hati, pinter, rajin nabung, bukan tapol, punya bbm lagi (walau
ndak pernah saya paketin). Hayo, kurang apa lagi coba? kan ya cuman kurang cakep aja tho?
Nah, untuk para wanita lajang yang kebetulan baca postingan saya ini, saya kasih tahu satu hal. Kalau anda nikah sama pria cakep, putih, tinggi, kaya, baik hati, yakinlah, setiap ditinggal suami, maka anda akan senantiasa was-was, takut suami anda dicolek perempuan lain.
Tapi kalau anda nikahnya sama pria yang mukanya minoritas (saya contohnya), maka anda akan tetap tenang dan istiqomah di rumah saat ditinggal suami. Boro-boro dicolek perempuan lain, setan mau ndulit juga sungkan.
Jadi, untuk para perempuan, sudahkah anda minum yakult
hari ini?
- HARAPAN
Harapan saya dalam cerita saya ini adalah semoga saya dapat diberikan ketegaran dalam menjalani hidup, sabar dalam menghadapi kondisi apapun (terutama dompet), keyakinan dalam pekerjaan saya semoga bisa diperpanjang terus kontraknya, amiinnn….
Ambil sisi fositiv dari cerita saya ini, yang negativ nya kasih ajh ke temen kalian hehehehe..
Baca juga cerita ini di
KasKus
Blog detik.com
Gengsi-dong
Kompasiana
#SalamPagiiiii
Cerita seorang Office Boy (Catatan Azis Js Setyawan)
4/
5
Oleh
Azis Js