Saturday, February 7, 2015

Suka Duka menjadi Editor (Catatan Azis Js Setyawan)

Kali ini saya akan membagi sebuah cerita yang saya alami sekarang menjadi seorang editor,
Menjadi seorang editor itu bisa dikatakan irit, mengapa irit? Jawabannya adalah semua hal bisa kita edit contohnya pas masa liburan tiba, apa yang orang lain lakukan pastilah liburan dengan menghambur-hambur kan uang, mereka liburan ke tempat-tempat rekreasi dan berfoto, sedangkan untuk editor (contohnya saya) saya hanya liburan dengan photoshop ajah gan, irit kan? Jangankan liburan ke luar negri keluar angkasa ajah gua mah bisa :p hehehe..

Untuk yang pertama adalah suka, suka dalam editor menurut saya pribadi adalah selain irit dalam keuangan kita juga bisa menemukan dan menguji kreatifitas kita dalam berkarya, saya sangat senang menjadi editor kenapa? Karena ya inilah pekerjaan yang sangat menantang :)

Untuk yang kedua adalah duka, duka nya adalah ketika saya berfoto (asli) dengan orang'' itu menjadi bahan pembicaraan, mereka selalu saja menilai bahwa itu adalah editan, tetapi itu adalah foto asli mungkin karna saya sering edit-edit foto dengan artis,liburan dan semacamnya jadi yang aslipun dikatakan editan (miris banget pokoknya).

Padahal seorang editor juga manusia biasa gan tidak semua foto yang dipublikasikan itu editan, kadang juga bisa sebaliknya yang editanpun sering kali dikatakan asli -_- padahal udah dicoba di ITB & IPB.
Jadi menurut saya pribadi, menjadi seorang editor itu selain irit tetapi juga bisa menguji kreatifitas kita.

Maka untuk yang pingin jadi editor teruslah belajar, jangan mengandalkan dari satu sumber saja, carilah dari semua sumber dan kuncinya adalah bergaul dengan siapa saja :)
Sekian postingan saya kali ini semoga anda terpikat untuk menjadi seorang yang irit, eehh seorang editor maksudnya gan.

Artikel Terkait

Suka Duka menjadi Editor (Catatan Azis Js Setyawan)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email